Senin, 28 November 2011

askep komonitas


Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri.
Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.
Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih anggota keluarga yang bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan ( rentan terhadap penyakit atau masalah kesehatan ), termasuk pula yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kelompok tertarik untuk membahas mengenai asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada masyarakat nelayan di Desa Muara Buaya.
Tujuan
  1. Tujuan Khusus
    1. Warga Desa Muara Buaya memahami cara mengatasi penyakit diare
    2. Warga Desa Muara Buaya mengetahui pentingnya ber KB
    3. Warga Desa Muara Buaya Mengetahui Pentingnya Imunisasi
    4. Tujuan Umum
Warga Desa Muara Buaya mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan
Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode kepustakaan dan literature dari berbagai buku sumber yang kami temukan.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu terdiri dari, BAB I  Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II  Tinjauan Teori terdiri dari : definisi keperawatan komunitas, tujuan keperawatan komunitas,keperawatan komunitas, prinsip keperawatan komunitas, sistem rujukan, lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit, gizi serta gizi dan fungsinya. BAB III Tinjauan Kasus. BAB IV Pembahasan terdiri dari : asuhan keperawatan, delapan sub system yang mempengaruhi komunitas, status kesehatan komunitas, prioritas masalah. BAB V Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi keperawatan komunitas
WHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan keluarga ( Nurse Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.
Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk :
  1. Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir
  2. Perbaikan kesehatan lingkungan
  3. Mencegah dan memberantas penyakit menular
  4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
  5. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya:
  1. Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
  2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general community ) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
  1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
  2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
  3. Merumuskan serta memecahkan masalah
  4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
  5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri ( self care )
Sasaran keperawatan komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.
Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju kemandirian.
Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis :
a.   Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b.   Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga
c.   Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d.   Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan
e.   Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha kesehatan masyarakat.
Kelompok khusus
Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain :
a.   Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.
b.   Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain – lain.
Prinsip keperawatan komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan :
Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
Autonomi
Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas
Keadilan
Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Intervensi keperawatan mencakup :
  1. Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas.
  2. Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.
  3. Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti : melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah, dll.
  4. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas.
  5. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan
  6.  
  7.  
Sistem Rujukan
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1.   Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar ( basic health services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama ( primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.
2.   Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga – tenaga spesialis.
3.   Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga – tenaga super spesialis.
Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit
Nutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi pertanian dan pengolahan makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi, mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Demikian juga penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya telah berkembang sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia penduduk. Nutrisi mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit menular, maka kesehatan lingkungan biasanya menentukan sering atau tidaknya seseorang berhibungan dengan bakteri, virus dan parasit yang menyebabkan kematian. Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun penduduk tidak tahu, penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit, maka tidak dapat diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik. Sedangkan penangganan selokan serta pembuangan kotoran manusia yang tidak semestinya akan mencemari ketersediaan air, tanah serta perumahaan dengan kuman – kuman penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan pencemaran lingkungan oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang jumlahnya lebih besar dari pada pencemaran industri. Selokan yang digali adalah sumber penyakit saluran cerna ( diare, tifus dan sebagainya ) yang perlu disadari. Salah satu  penyakit yang disebabkan tingkat kesehatan lingkungan yang tidak memadai pada kasus ini yaitu diare.
Diare  adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar yang  encer dengan atau tanpa darah dan muntah – muntah. Penyakit tersebut disebabkan oleh kerusakan organik atau fungsional saluran cerna baik karena serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat pencemaran makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan yang tidak menguntungkan. Diare sangat berbahaya pada anak-anak karena mereka sangat cepat kehilangan dan kekurangan air dengan sangat cepat.
Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :
  1. Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur  atau sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.
  2. Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang tinggal diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak dilindungi dari debu, lalat atau binatang.
  3. Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama seperti daging yang disate.
  4. Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang tidak dicuci bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.
Gizi dan Fungsinya
Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang bukan sekedar makanan, tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat – zat gizi. Zat – zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi – fungsi zat makanan itu antara lain :
Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan ( protein nabati ), dan makanan dari hewan ( protein hewani ).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain :
a)   Membangun sel – sel yang rusak
b)  Membentuk zat – zat pengatur, seperti enzim dan hormon
c)  Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )
Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebaganya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
a)   Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
b)   Sebagai pelarut vitamin A,D, E, dan K
c)   Sebagai pelindung terhadap bagian – bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah
  1. Karbohidrat, fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh – tumbuhan ( beras, jagung, singkong, dan sebagainya ) yang merupakan makanan pokok.
  2. Vitamin dibedakan menjadi dua yaitu vitamin larut air ( vit. A&B ), dan vitamin larut lemak ( vit.A,D,E, dan K.)
  3. Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F), natrium (Na) dan Chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I), secara umum fungsi mineral adalah sebagai zat dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian yang penting struktur sel dan jaringan.
Selain itu terdapat juga penyakit -penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi,  dan yang merupakan msalah kesehatan masyarakat,
antara lain :
Peyakit kurang kalori dan protein ( KKP )
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori/karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.biasanya terjadi pada anak balita.
Penyakit kegemukan ( obesitas )
Penyakit ini terjadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Anemia ( penyakit kurang darah )
Penyakit ini tarjadi karena konsumsi zat besi ( Fe ) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Zerophthalmia ( defisiensi vitamin A )
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimaris menurun.
Penyakit gondok endemik
Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan kompinen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok ( glandula thyroidea ) yang digunakan dalam sintesa hormon thyroxin.
Keluarga Berencana ( KB )
KB adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan agar ibu dapat melahirkan anak yang diinginkan sesuai dengan perencanaan kelurga yang sehat.
a. Manfaat dari KB :
  1. Mencegah kurang darah pada ibu.
  2. Ibu dan anak tetap sehat.
  3. Rumah tangga lebih terawatt
b. Waktu yang tepat untuk mengikuti KB :
  1. Jumlah anak sudah lebih dari 2
  2. Anak bungsu berumur kurang dari 2 tahun
  3. Usia ibu kurang dari 20 tahun, sudah mempunyai anak
  4. Usia ibu lebih dari 35 tahun dan sudah mempunyai anak
c.  Alat kontrasepsi KB yaitu :
  1. Pil
  2. Suntikan
  3. Implan atau susuk
  4. Kondom
  5. IUD ( alat kontrasepsi dalam rahim )
BAB III
TINJAUAN KASUS
Disebuah desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata – rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa Muara Buaya di huni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Di desa muara karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2009 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur – sumur penduduk banyak yang berkurang airnya bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari – hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurangnya air dan rata – rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak – anak dapat sekolah, tetapi banyak anak – anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk anak laki – laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu disana belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian :
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Cocr atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
B. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )
Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan
  1. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan            pengetahuan
  2. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress
    1. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :
apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
  1. Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nnutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas
  1. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR          ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
    1. Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komuitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi sterss
C. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi dan KB.
D. Prioritas Masalah
Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
  1. Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih
  2. Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi
Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
  1. PUS ( Pasangan Usia Subur )  yang tidak ber KB
  2. Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra sejahtera
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang dilakukan kepada individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Pada kasus ini kelompok kami membahas tentang asuhan keperawatan komunitas nelayan di Desa Muara Buaya.
Masalah kesehatan yang muncul di komunitas  Desa Muara Buaya yaitu diare yang disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang cara penangan diare, memberikan cairan oralit atau cairan gula garam, menganjurkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya  pasangan usia subur yang belum ber KB, ibu–ibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi, serta kurangnya perawatan diri dan lingkungan.  Pelayanan yang dilakukan yaitu melakukan pendidika kesehatan tentang pentingnya dan manfaat KB, pentingnya imunisasi serta perawatan diri dan lingkungan.
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan yang muncul di Desa Muara Buaya ini serta partisipasi dari komunitas nelayan itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika lingkungan didesa tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare akan berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar